Minggu, 28 Desember 2008

I WANT TO CHANGE

I'm proper thanked God as teacher mathematic can opportunity fallow program certification by means of stripe education. Becouse not all techer can opportunity like that.
More and more teory learning mathematic which I know bymeans of labor affairs Dr. Marsigit. Farmerly, I think exspository method is the best method in mathematic learning. The fact this method in method clsic, ortodox, and konventional.
Now, I aware why my student fast bored and dislike learning mathematic. Maybe I was apply mathematic vertical which very load on student.
As long as, I less invalue student as if active in teching. I assumtion that not easy to involue student and then material not fast finish. Reality my assumtion is'nt right. By involue student as if active learning mathematic more pleasure and more easy to be understand.
Involment student in learning mathematic be do as if group actually student more pleasure learnng mathematic. Can decrease or to be lost morried in learning mathematic. By study as if group the student can mutually help,can mutually interaction social, and mutually bear mutual respect and able to take surplus and deficit another man.
This as long as I'm teaching mathematic almost not preparations and planning previosly. If will application learning cooperative inovative, impossible not previously and planning previosly. So at now I will try make preparations and planning previosly implementation learning appropriate with article Dr. Marsigit about preparations learning mathematic. I will leave behind conventional lerning. I want allways expand innovation mathematic learning. I will allways fight althought more challenge. Becouse I want to change. I hope Allah bless us, Amin....

REFLECTION ARTICLE FROM Dr. MARSIGIT MA

After read articles from Dr. Marsigit MA which interconnected with planning learning Mathematic at the last i can conclude that:
1. In learning mathematic involvement student started as early as possible ion order to student active from start learning.
2. Involvement student in learning constitute mitivation from him self to student because they feel need learning, they no feel under preasure, no feel fortured, no feel worried and study mathematic by happy and they have feel responsibility.
3. Teacher as fasilitator to student which study. So the teacher need planning enviorement study mathematic, planning activity mathematic, scema learning mathematic, employing guest visual aid and planning activity assasment, so the teacher actualy can give fasilitator in a first-rate and student feel happy in study mathematic. At the least achievement learning mathematic.
4. Now in Indonesia many trend SBI. So mathematic teacher must ready to be mathematic teacher stage international.Teacher mathematic of SBI minimal have 3 criteria profesy :
1) Be in command material mathematic and education mathematic.
2) Capable bring about learning mathematic.
3) Always try upgrade profesy educational mathematic.

Selasa, 23 Desember 2008

USAHA-USAHA ( SAYA ) UNTUK MENINGKATKAN PBM MATEMATIKA MENUJU KUALITAS KEDUA ( ANTARA TEORI DAN PENGALAMAN )

A. Teori
Sesuai dengan teori pembelajaran inovatif usaha yang saya lakukan adalah :
Memberi keteladanan kepada peserta didik
Membangun kemauan peserta didik.
Mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik.
Merubah paradigma pendidikan dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran.
Menyelenggarakan pembelajaran yang interaktif.
Membuat RPP yang efektif dan efisien.
Melakukan penilaian proses.
Menyelenggarakan pembelajaran yang fleksibel dan bervariasi.
Menyelenggarakan pembelajaran yang inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif.
Memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik srta psikologis peserta didik.
Mengadakan musyawarah guru mata pelajaran.
Mengikuti Lessen Study.
Menyelenggarakan pembelajaran yang sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi dan konferensi.
Melakukan PTK dalam rangka memeperbaiki pembelajaran.
Menyusun sumber belajar yang efektif, efisien, dan menantang.
Memperhatikan perbedaan individu peserta didik.
Memberikan umpan balik dan tindak lanjut dalam pembelajaran.
Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berekspresi.
Menerapkan ICT.
Mengelola kelas sesuai dengan karakteristik peserta didik, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.
Bertutur kata santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik.
Menyesuaikan materi pembelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik.
Menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.
Memberi penguatan terhadap respond dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajarn berlangsung.
Menghargai pendapat peserta didik.
Memakai pakaian yang soapn, bersih, dan rapi.
Pada awal smester menyampaikan silabus.
Menilai dan mangakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajarn.
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai.
Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas berkaitan dengan topic yang akan dipelajari.
Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar dari aneka sumber.
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar.
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkunagn dan sumber belajar lainnya.
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di lboratorium, studio, atau lapangan.
Memberi tugas-tugas yang bermakna.
Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis.
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisa, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik dalm pembelajaran kooperatif dan kolaboratif.
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.
Memfasilitasi peserta didik dalam membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok.
Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok.
Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival serta produk yang dihasilkan.
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
Memberikan hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber.
Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.
Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalm mencapai kompetensi dasar.
Berfungsi sebagai narasumber dalam menjawab peretanyaan peserta didik yang menhadapi kesulitan dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar.
Membantu menyelesaikan masalah.
Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi.
Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
Memberi motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/simpulan pembelajaran.
Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
Merncanakan remidi, program pengayaan, dan layanan konseling.
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Pengalaman.
Selama saya mencoba menrapkan pembelajaran inovatif pengalaman yang saya peroleh di lapangan antara lain :
Masih sering kehabisan waktu.
Tidak mudah mengaktifkan seluruh peserta didik terutama yang tidak punya motivasi sekolah atau berkemampuan rendah.
Tidak mudah mengatur temapat duduk sesuai dengan aktifitas pembelajaran yang akan dilaksanakan karena seting tempat duduk masih konvensional.
Tidak mudak membelajarkan semua topic matematika dengan pembelajaran kooperatif.
Tidak mudah merubah kebiasaan siswa dari pasif menjadi aktif sebab siswa sudah bertahun-tahun diajar secara konvensional sehingga mereka lebih senang menerima informasi dari pada bereksplorasi.
Tidak mudah menghilangkan perasaan takut dan perasaan malu peserta didik.
Tidak mudah membangkitakan rasa keberanian siswa.
Masih ada kekhawatiran materi tidak selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Masih ada keraguan akan hasil belajar yang lebih baik.
Sumber belajar yang ada masih sangat minim belum mencukupi untuk seluruh peserta didik sehingga mengganggu kelancaran penyelesaian/pengerjaan berbagai tugas.
Peserta didik lebih suka mengerjakan PR di sekolah.
Setiap mulai pembelajaran harus mengatur meja dan tempat duduk peserta didik karena posisi meja dan tempat duduk peserta didik masih konvensional berakibat waktu banyak yang terbuang hanya untuk mempersiapkan meja dan tempat duduk sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Guru masih harus memberikan scaffolding yang sangat banyak karena sebagaian besar peserta didik tidak mau atau malas berfikir matematis.
Tidak mudah menghilangkan kesan bahwa matematika itu sulit, sehingga sebagaian peserta didik masih mengalami kecemasan dalam mengikuti pembelajaran matematika.
Apersepsi yang dimiliki sebagian peserta didik belum memadai sehingga menghambat kelancaran pembelajaran, karena harus membimbing mengenai materi yang seharusnya udah dikuasai dengan baik oleh peserta didik